
Spot Grid Trading adalah strategi otomatis yang menempatkan order beli dan jual dalam rentang harga tertentu. Saat harga menyentuh level bawah, sistem melakukan pembelian; ketika harga naik ke level atas, sistem menjual aset. Siklus ini akan terus berulang selama harga bergerak di dalam kisaran yang ditentukan.
Strategi ini populer karena:
- Trading otomatis → tidak perlu pantau chart 24/7.
- Sederhana → cukup atur range harga, jumlah grid, dan modal.
- Efektif di market sideways → profit dari fluktuasi harga bolak-balik.
Baca juga: Apa Itu Spot Grid Trading dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Spot Grid di Mobee
Mobee menghadirkan fitur Spot Grid agar pengguna bisa langsung mempraktikkannya dengan mudah. Cukup tentukan parameter seperti rentang harga, jumlah grid, mode grid, dan jumlah investasi. Sistem kemudian otomatis mengeksekusi order beli dan jual.
Untuk pengguna yang ingin praktis, tersedia strategi siap pakai seperti Neutral, Dip Hunter, dan Hodler. Trader berpengalaman juga bisa memilih opsi Manual untuk kontrol penuh.
Spot Grid paling optimal digunakan saat market bergerak sideways dalam kisaran tertentu. Contoh: ketika BTC berada di $90.000 – $95.000, sistem dapat otomatis membeli di titik bawah dan menjual di titik atas.
Setelah strategi aktif, kamu tidak perlu memantau terus. Sistem berjalan otomatis 24/7, dan performa bisa dicek kapan saja langsung dari aplikasi Mobee.
4 Strategi Spot Grid Trading di Mobee
1. Neutral
Strategi yang cocok jika kamu belum yakin arah pergerakan market atau saat harga cenderung sideways.
Contoh: BTC/USDT di rentang $60,000–$64,000 dengan grid aritmatik. Sistem akan otomatis beli di area bawah dan jual di area atas dengan jarak grid yang merata.
Cocok untuk: kondisi pasar sideways dengan target profit kecil tapi konsisten.
2. Dip Hunter
Strategi ini digunakan jika harga saat ini relatif tinggi tetapi kamu percaya masih ada potensi naik. Dengan pendekatan DCA (Dollar Cost Averaging), sistem masuk pasar secara bertahap untuk meminimalkan risiko.
Contoh: ETH/USDT di rentang $3,500–$5,500 dengan grid geometrik. Order kecil ditempatkan di harga atas, sementara sisa dana dialokasikan untuk buy di harga lebih rendah, lalu dijual ketika harga rebound.
Cocok untuk: trader yang ingin akumulasi aset bertahap sambil tetap menjaga potensi profit.
3. Hodler
Strategi ini sesuai jika kamu yakin harga aset sudah undervalued dan ingin memaksimalkan keuntungan saat harga naik lagi.
Contoh: SOL/USDT di rentang $60–$150 dengan grid geometrik. Sebagian besar dana dipakai untuk buy besar di harga rendah, sisanya untuk buy cadangan di bawah, lalu sistem jual bertahap saat harga naik.
Cocok untuk: kondisi pasar korektif dengan potensi rebound signifikan.
4. Manual
Untuk trader berpengalaman yang ingin kontrol penuh. Kamu bisa menentukan sendiri rentang harga, jumlah grid, mode grid (aritmatik/geometrik), serta jumlah investasi.
Cocok untuk: trader yang ingin menyesuaikan strategi spesifik sesuai analisis pribadi.
Baca juga: Apa Perbedaan Spot Grid dan Futures Grid? Ini Penjelasannya!
Mode Aritmatik vs Geometrik
Selain memilih strategi, pengguna juga dapat menentukan mode grid:
- Aritmatik: jarak antar order sama secara nominal (contoh: setiap $400). Cocok untuk market stabil.
- Geometrik: jarak antar order berbasis persentase (contoh: 5% per grid). Cocok untuk market dengan tren kuat dan volatil.
Kesimpulan
Spot Grid Trading adalah cara sistematis memanfaatkan volatilitas pasar kripto dengan strategi otomatis. Kini, fitur ini juga tersedia di Mobee, lengkap dengan pilihan strategi Neutral, Dip Hunter, Hodler, dan Manual, sehingga bisa digunakan baik oleh pemula maupun trader berpengalaman.
Ingin mencoba Spot Grid Trading? Unduh aplikasi Mobee sekarang dan nikmati pengalaman trading otomatis yang mudah, praktis, dan menguntungkan!
